0

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Rabu, 26 Oktober 2011
Share this Article on :

1.  Pengertian Perusahaan Dagang

Perusahaaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya membeli, menyimpan dan menjual barang dagangan (Tanpa ada proses lanjutan).

2.  Ciri Perusahaan Dagang

Ciri-ciri perusahaan dagang :
a.    Melakukan usaha menjual barang dagangan
b.    Dalam kegiatan akuntansinya terdapat :
q  Akun persediaan barang dagang
q  Perhitungan harga pokok penjualan (pada laporan R/ L)
  1. Kegiatan utama (Function) perusahaan dagang meliputi: pembelian, penjualan pembayaran (pengeluaran) uang dan penerimaan uang.

Untuk proses akuntansi perusahaan dagang hampir sama dengan akuntansi perusahaan jasa, hanya saja terdapat beberapa akun dan hal-hal tertentu (syarat penyerahan dan pembayaran, jurnal khusus dan buku besar pembantu dan akun ikhtisar Rugi/ Laba atau Harga Pokok Penjualan pada jurnal penyesuaian) yang tidak terdapat dalam akuntansi perusahaan dagang.


3.   Akun dan transaksi perusahaaan dagang

Akun dan transaksi perusahaaan dagang meliputi :
1.    Akun pembelian, untuk mencatat transaksi pembelian barang dagang secara kredit.
2.    Akun penjualan, untuk mencatat transaksi penjualan  barang dagang secara kredit.
3.    Akun potongan pembelian, untuk mencatat transaksi potongan pembelian barang dagang.
4.    Akun potongan penjualan, untuk mencatat transaksi potongan penjualan barang dagang.
5.    Akun ongkos angkut pembelian/ penjulan, untuk mencatat transaksi beban angkut pembelian/ penjulan  barang dagang.
6.    Akun retur pembelian, untuk mencatat transaksi pengembalian barang dagang yang dibeli.
7.    Akun retur penjualan, untuk mencatat transaksi pengembalian  barang dagang uang dijual.


4.  Syarat Penyerahan dan Pembayaran

Ada dua syarat penyerahan barang dagang yaitu :
1.    Loko Gudang atau Free On Board Shipping Point (FOB Shipping Point)
Syarat ini menetapkan bahwa semua transaksi beban dan tanggung jawab atas barang dagangan sudah beralih kepada pembeli sejak barang itu keluar dari gudang Penjual atau dengan kata lain beban angkut menjadi tanggungan pembeli.  

2.    PrankoTujuan atau Free On Board Destination Point (FOB Destination Point)
Penyerahan dan tanggung jawab barang dagang itu diserahkan di gudang pembeli, sehingga penjual harus menanggung beban angkut dan resiko atas barang  tersebut sampai ditangan pembeli.

Syarat pembayaran atas barang dagang
Sebelum pembayaran kas dilakukan terlebih dahulu rabat dan potongan tunai harus dihitung. Rabat (Trade Discount) yaitu potongan harga dari harga barang yang tercantum dalam daftar harga (List Price), rabat diberikan untuk penjualan dalam partai besar dan biasanya dalam bentuk prosentasi (%), rabat juga dapat terdiri darai beberapa suku. Harga barang setelah rabat disebut harga jual (Selling Price). Untuk pembukuan baik pembeli atau penjual di catat dalam harga jual atau harga kontrak.

Potongan tunai (Cash Discount) adalah potongan yang diperoleh pembeli apabila memebayar dalam batas waktu tertentu, dimana cara menghitung adalah sbb :
1.    2/10, n/30 artinya potongan sebesar 2 persen dihitung dari harga faktur untuk pembayarn dalam waktu 10 hari setelah transaksi dan jatuh tempo  pembayaran 30 hari.
2.    n/30 artinya pembayaran dilakukan pada akhir bulan.
3.    2/10, 1/15, n/30 artinya artinya potongan sebesar 2 persen untuk pembayarn dalam waktu 10 hari tangal faktur,  potongan 1 persen apabila pembayaran setelah 10 hari dan tidak lebih dari 15 hari dari tanggal faktur dan netto harus dibayar 30 hari dari tanggal faktur.
4.    2/10, n/30 EOM (End Of Month) artinya sama pada point 3 hanya saja batas mendapat potongan dan batas pembayaran netto dihitung dari tanggal akhir bulan transaksi yang bersangkutan.
5.    2/10, n/30 ROG (Received  Of Goods) artinya sama pada point 4 hanya saja batas mendapat potongan dan batas pembayaran netto dihitung dari tanggal penerimaan barang.


Apabila dalam transaksi terdapat potongan tunai, maka pencatatannya sebagai berikut :
Bagi penjual   : dicatat Debet, perkitaan potongan penjualan
Bagi pembeli  : dicatat Debet, perkitaan potongan pembelian











JURNAL KHUSUS  DAN BUKU BESAR PEMBANTU
(Special Journal and Subsidiary Ledger)


1.  Pengertian jurnal khusus

Jurnal khusus adalah buku jurnal (buku Harian) yang dipakai untuk memcatat transaksi-transaksi tertentu.

2.  Jenis-jenis jurnal khusus

Jenis jurnal khusus sesuai dengan kebutuhan perusahaan, akan tetapi ada beberapa jenis jurnal khusus yang lazim dipakai :
1.    Jurnal Pembelian (Purchase Journal)
2.    Jurnal Penjualan (Sales Journal)
3.    Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)
4.    Jurnal Pengeluaran Kas (Cah Disbesment/ Payment Journal)
5.    Untuk transaksi yang karena sifatnya tidak dapat dicatat dalam buku diatas dicatat dalam jurnal Umum/  Memorial (General Journal)

3.     Kebaikan-kebaikan jurnal khusus

Kebaikan-kebaikan jurnal khusus diantaranya adalah :
1.    Memungkinkan adanya pembagian kerja
      Setiap jenis buku jurnal dikerjakan seaoarang petugas, pembagian tugas ini akan memperlancar jalannya pekerjaan.
2.    Hemat dalam menjurnal maupun posting
      Kerena dalam jurnal khusus keterangan  yang terinci untuk setiap transaksi tidak diperlukan, sedangkan posting ke dalam buku besar dapat dilakukan berkala (Umpamanya bulanan)
3.    Mempermudah pengawasan
      Hal ini karena disebabkan jenis transaksi tertentu dicatat dalam jurnal tertentu pula.

4.    Bentuk-bentuk jurnal khusus

Bentuk jurnal khusus sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas kegiatan perusahaan diantaranya adalah sbb :
1)    Jurnal Pembelian (Purchase Journal) yaitu untuk mencatat transaksi pembelian barang dagang secara kredit.
  
PT. BAROKINDO
Buku Pembelian
Tanggal
Kreditur
Ref
Jumlah

C1




C2

C3

C4





Keterangan :
C1 Tanggal, untuk mencatat tanggal transaksi pembelian
C2 Kreditur, untuk mencatat nama kreditur(nama Pembeli)
C3 Referensi, untuk mencatat nomor rekening pembantu utang
C4 Jumlah, untuk mencatat nilai pembelian

Atau apabila pembelian selain barang dagang, maka buku pembelian disusun dalam bentuk tabelaris (kolom-kolom)

PT. BAROKINDO
Buku pembelian
Tgl
Perkiran
Ref
Debet
Kredit
Pembelian
Perleng
Peral
Serba-serbi
Perk
Jml
Utang Dagang

























Keterangan :
Untuk pembelian barang dagangan kredit yang jarang terjadi dimasukan dalam kolom serba-serbi

2)    Jurnal Penjualan (Sales Journal)yaitu untuk mencatat transaksi penjualan barang dagang secara kredit.

PT. BAROKINDO
Buku Penjualan
Tanggal
Faktur
Debitur
Ref
Jumlah

C1




C2

C3

C4

C5







Keterangan :
C2 Faktur, untuk mencatat nomor faktur penjualan
C4 Referensi, untuk mencatat nomor rekening pembantu piutang

3)    Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal) yaitu jurnal untuk mencatat penerimaan kas dari segala sumber penerimaan (Penjualan barang dagang secara tunai, penyelesaian atas transaksi penjualan kredit atau penerimaan yang lain)



PT. BAROKINDO
Buku Penerimaan Kas
Tgl
Perkiran/ Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Potongan Penjualan
Kas
Piutang
Penjualan
Serba-serbi
Perk
Jml

























Keterangan :
Ref untuk mencatat nomor perkiraan buku pembantu piutang/ buku besar umum yang dicatat dalam kolom serba-serbi.

4)    Jurnal Pengeluaran Kas (Cah Disbesment/ Payment Journal) yaitu mencatat semua pengeluaran/ pembayaran dari berbagai pos pengeluaran (pembelian barang secara tunai, transaksi pembelian secara kredit dan pengeluaran untuk operasional perusahaan)

PT. BAROKINDO
Buku Pengeluaran Kas
Tgl
Perkiran/ Keterangan
Ref
Kredit
Debet
Potongan Pembelian
Kas
Utang D
Pembelian
Serba-serbi
Perk
Jml

























5) Untuk transaksi yang karena sifatnya tidak dapat dicatat dalam buku diatas dicatat dalam jurnal Umum/  Memorial (General Journal)

PT. BAROKINDO
Buku Memorial
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit

















5.  Buku Besar  Perusahan Dagang

Buku besar dalam perusahaan dagang meliputi :
a.    Buku Besar Umum (Ledger) yaitu untuk mencatat saldo perikiraan secara keseluruhan, dan dipakai sebagai bahan dalam penyusunan laporan keuangan contoh Buku Besar Utang/ Piutang.
b.     Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger) yaitu mencatat perincian saldo perkiraan tertentu, biasanya perkiraan piutang dan utang contoh Buku besar untang/ piutang.

Untuk mengetahui apakah saldo buku besar umum sama dengan buku besar pembantu, baik untuk piutang dagang atau utang dagang, maka dibuat Daftar Saldo.







Artikel Terkait:

0 komentar: