Ruang
Lingkup Akuntansi
Bagian
1
Prinsip-prinsip dan
Praktik-praktik Akuntansi
Akuntansi dapat diartikan
sebagai “bahasa bisnis” karena akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang
menyediakan laporan-laporan bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders)
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi sebuah perusahaan. Akuntansi dapat
didefinisikan sebagai suatu proses pencatatan, pengukuran, dan penyampaian
informasi ekonomi agar dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan atau
kebijaksanaan.
Pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan antara lain Penanam
Modal, membutuhkan informasi tentang posisi keuangan dan masa depan perusahaan,
Kreditur dan supplier perusahaan akan menilai sehat tidaknya keuangan
perusahaan dan menilai risiko terhadap kredit yang akan diberikan kepada
perusahaan. Lembaga pemerintah memerlukan informasi mengenai aktivitas keuangan
perusahaan guna keperluan perpajakan dan perundang-undangan. Karyawan dan
organisasi juga berkepentingan terhadap stabilitas dan profitabilitas dari
perusahaan tempat mereka bekerja.
Akuntansi juga mengenal
adanya spesialisasi seperti halnya dengan ilmu sosial lainnya. Bidang
spesialisasi akuntansi antara lain meliputi: Akuntansi Keuangan, Auditing,
Akuntansi Biaya, Akuntansi Manajemen, Akuntansi Perpajakan, Sistem Akuntansi,
Akuntansi Anggaran, Akuntansi Pemerintahan dan Akuntansi sosial.
Peranan Akuntansi dalam
kegiatan perusahaan dapat digunakan sebagai alat perencanaan dan alat evaluasi
hasil kegiatan. Akuntansi sebagai alat perencanaan dapat terlihat apabila
manajemen ingin mengetahui berapa jumlah uang yang harus dibayar, kapan jatuh
temponya dan kepada siapa harus dibayar ini semuanya dapat diketahui dari
catatan akuntansi. Sedangkan akuntansi sebagai alat evaluasi hasil kegiatan
dapat terlihat apabila manajemen ingin membandingkan antara pelaksanaan
sesungguhnya dengan tujuan yang direncanakan.
Setiap kejadian atau
peristiwa mengakibatkan adanya perubahan terhadap posisi keuangan dari suatu
organisasi disebut dengan transaksi. Dalam perusahaan transaksi dapat dibedakan
menjadi dua yaitu transaksi intern dan transaksi ekstern.
Kekayaan atau harta yang
dimiliki oleh perusahaan disebut aktiva sedangkan hak atau sumber dari mana
aktiva tersebut berasal disebut ekuitas (hak milik). Hubungan antara aktiva dan
hak milik ini dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:
Aktiva = Ekuitas
Ekuitas dapat dibedakan
menjadi dua bagian pokok, yaitu hak milik dari kreditur (disebut dengan utang)
dan hak milik dari pemilik perusahaan (disebut dengan modal atau ekuitas)
dengan demikian persamaan di atas dapat diperluas menjadi:
Aktiva = Utang + Ekuitas
Laporan Akuntansi
Laporan keuangan suatu
perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis yaitu neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan modal, dan perubahan arus kas. Neraca adalah daftar yang
sistematis dari aktiva, utang dan modal pada tanggal tertentu, yang biasanya
dibuat pada akhir bulan atau akhir tahun. Aktiva biasanya disusun berdasarkan
urutan likuiditasnya. Atas dasar ini aktiva dapat dibedakan menjadi aktiva
lancar dan aktiva tidak lancar, utang juga diurutkan berdasarkan likuiditasnya
yaitu berdasarkan cepat tidaknya utang akan dilunasi, sedangkan modal diurutkan
berdasarkan kekekalan atau keawetannya.
Laporan laba rugi adalah
laporan yang memuat ikhtisar pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk
periode tertentu, sehingga dari laporan ini dapat dihitung laba yang diperoleh
atau rugi yang dialami suatu perusahaan. Pos-pos pendapatan dan beban disusun
menurut besar-kecilnya. Semakin besar pos pendapatan dan beban berarti besar
pos tersebut mendapat perhatian dari pembaca laporan.
Laporan modal adalah laporan
yang menunjukkan ikhtisar perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu
bulan atau satu tahun. Dari laporan ini dapat diperoleh sebab-sebab perubahan
modal selama periode tertentu.
Laporan arus
kas merupakan laporan yang wajib dibuat perusahaan, menurut Standar Akuntansi
Keuangan 1994 (PSAK No. 2). Laporan arus kas adalah laporan yang menggambarkan
arus masuk dan arus keluar dari kas (uang dan rekening giro). Arus kas dapat
bersumber dari operasi, investasi dan pendanaan atau financing. Pemakai laporan
menggunakan laporan ini untuk dapat mengevaluasi perubahan aktiva bersih
perusahaan.
SIKLUS AKUNTANSI
Pencatatan Transaksi
Pengaruh
transaksi terhadap suatu perusahaan di dalam akuntansi dapat digambarkan dengan
menggunakan persamaan akuntansi sebagai berikut:
Ekuitas
(modal) perusahaan dapat berubah apabila perusahaan memperoleh Pendapatan (P)
atau adanya setoran modal, dan perusahaan menyerap Beban (B) atau adanya pengambilan
modal (prive).
Meskipun
setiap transaksi dapat dicatat dengan persamaan akuntansi seperti di atas,
namun bentuk pencatatan tersebut kurang praktis digunakan, karena transaksi
yang terjadi di perusahaan selama periode tertentu akan menyangkut berbagai pos
(elemen) aktiva, utang, modal, pendapatan dan biaya yang jumlahnya dapat
mencapai ratusan.
Agar informasi
harian dapat tersedia, pada saat dibutuhkan, dan laporan keuangan dapat disusun
setiap saat, maka perlu dibuat catatan yang terpisah untuk setiap pos. Catatan
tersebut dalam akuntansi disebut dengan rekening (akun). Sedangkan kelompok
rekening yang berkaitan dan merupakan satu unit disebut buku besar (ledger).
Akun adalah
catatan formal akuntansi yang digunakan untuk mengikhtisarkan transaksi yang
terjadi selama periode akuntansi dan bentuk akun ini dapat bermacam-macam.
Bentuk paling sederhana suatu akun terdiri atas tiga bagian: (1) Judul, yang
menunjukkan nama dari pos yang dicatat, (2) ruang (tempat) untuk mencatat
penambahan jumlah dari pos tersebut dalam unit rupiah (uang) dan (3) ruang
untuk mencatat pengurangan jumlah dari pos tersebut. Bentuk rekening tersebut
sering disebut akun dua kolom atau akun T.
Pada akhir
periode seluruh akun dijumlahkan dan dihitung saldonya. Akun-akun ini merupakan
bahan dasar yang akan digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Akun-akun
pendapatan dan beban dipakai untuk menyusun laporan laba rugi, akun aktiva,
utang dan ekuitas dipakai untuk menyusun neraca, akun ekuitas dan prive dipakai
untuk menyusun laporan perubahan modal dan akun kas dipakai untuk menyusun arus
kas.
Cara
pencatatan langsung ke dalam akun sulit dilakukan dalam praktik, karena jumlah
akun cukup banyak dan terjadi kesalahan sulit untuk melacak kesalahan tersebut,
maka untuk pencatatan transaksi sebelum dilakukan pencatatan ke dalam akun,
terlebih dahulu dicatat dalam buku jurnal. Buku jurnal yaitu buku yang
digunakan untuk mencatat kejadian keuangan (transaksi) yang dilakukan secara
urut waktu dan pencatatan dalam buku jurnal ini juga sejalan dengan persamaan
akuntansi, dalam arti setiap transaksi akan didebet dan dikredit dalam jumlah
yang sama. Bentuk buku jurnal ini yang banyak dikenal adalah bentuk dua kolom.
Jurnal Penyesuaian
Daftar saldo
pada akhir periode akuntansi, sering kali tidak mencerminkan saldo yang
sesungguhnya pada saat tersebut. Hal ini disebabkan karena adanya
transaksi-transaksi yang setiap saat berjalan terus, di mana perusahaan tidak
praktis (tidak sengaja) untuk mencetaknya. Agar akun-akun dalam daftar saldo
dapat langsung disajikan sebagai laporan keuangan, maka akun-akun tersebut
harus disesuaikan terlebih dahulu.
Transaksi-transaksi
kontinu yang biasanya selalu memerlukan penyesuaian setiap akhir periode
akuntansi dapat diikhtisarkan sebagai berikut.
- Pembagian harga perolehan dari persekot biaya, seperti bahan habis pakai, persekot sewa, dan persekot biaya yang lain, penyesuaian dalam hal ini dilakukan untuk mengalokasikan beberapa bagian persekot biaya yang sudah menjadi biaya-biaya dan beberapa bagian yang masih merupakan persekot.
- Pembagian pendapatan yang diterima di muka seperti: uang muka pendapatan sewa, uang muka penjualan dan uang muka pendapatan yang lain. Penyesuaian ini diperlukan untuk memisahkan beberapa bagian Uang Muka Pendapatan yang sudah menjadi pendapatan dan beberapa bagian yang masih tetap merupakan uang muka.
- Pembagian harga perolehan aktiva jangka panjang. Penyesuaian ini dilakukan untuk mengakui adanya biaya yang terjadi karena perusahaan menggunakan aktiva tetap yang manfaatnya semakin menurun. Penurunan manfaat ini dalam akuntansi disebut depresiasi penyusutan.
- Biaya yang terutang (bertambahnya biaya) penyesuaian ini terjadi karena sudah terjadi biaya dalam perusahaan, tetapi belum dicatat sampai tanggal neraca. Dengan demikian penyesuaian di sini digunakan untuk mencatat bertambahnya biaya dan untuk mencatat bertambahnya utang biaya.
- Pendapatan yang tertagih (Bertambahnya Pendapatan). Penyesuaian ini timbul karena perusahaan telah mempunyai hak atas suatu pendapatan tetapi belum dicatat sampai dengan tanggal neraca. Dengan demikian penyesuaian ini dimaksudkan untuk mencatat bertambahnya pendapatan di satu pihak dan bertambahnya tagihan di pihak lain.
Setelah
penyesuaian-penyesuaian tersebut dicatat dan dibukukan, maka buku besar telah
siap untuk disajikan sebagai elemen laporan keuangan.
Neraca Lajur (Kertas Kerja Berlajur)
Neraca lajur
adalah suatu lembaran kerja berlajur yang digunakan untuk mengikhtisarkan saldo
akun-akun dan menyiapkan penyajian laporan keuangan. Penggunaan neraca lajur
akan mempermudah proses penyusunan laporan keuangan dengan teliti, tepat dan
tepat waktu. Secara umum neraca lajur yang digunakan adalah neraca lajur 10
kolom yang meliputi; (1) Kolom pertama dan kedua (daftar saldo), (2) Kolom
ketiga dan keempat (penyesuaian), (3) Kolom kelima dan keenam (daftar saldo
setelah penyesuaian), (4) Kolom ketujuh dan kedelapan (Laba Rugi), dan (4)
Kolom kesembilan dan sepuluh (neraca).
Jurnal penutup
dibuat bila perusahaan akan memulai pembukuan untuk periode yang baru. Maksud
dari jurnal ini adalah untuk menghindari terjadinya pencampuran transaksi yang
sama dari periode sebelumnya, misalnya transaksi pendapatan, biaya dan modal.
- Pertama; menutup akun-akun biaya ke akun perantara yang dinamakan “Ikhtisar Laba Rugi”. Setiap akun yang dikreditkan adalah sebesar saldo debetnya dan sebagai imbangannya akun ikhtisar Laba Rugi dikredit dengan jumlah yang sama. Dengan adanya jurnal penutup ini seluruh akun biaya tidak akan bersaldo lagi.
- Kedua; menutup akun-akun pendapatan ke akun ikhtisar Laba Rugi. Setiap akun pendapatan akan didebet sebesar jumlah saldo kreditnya, sebaliknya akun ikhtisar Laba Rugi dikreditkan dengan jumlah yang sama.
- Ketiga; menghitung saldo akun ikhtisar Laba Rugi, selanjutnya menutupnya ke akun ekuitas atau saldo laba. Bila akun ikhtisar Laba Rugi bersaldo kredit (berarti jumlah kredit atau pendapatan lebih besar dari jumlah debetnya atau biaya-biaya) ini berarti perusahaan memperoleh laba atau keuntungan. Begitu pula sebaliknya bila akun ikhtisar Laba Rugi bersaldo debet ini menandakan perusahaan menderita kerugian.
- Keempat; menutup akun prive atau dividen ke akun ekuitas atau akun saldo laba.
Jurnal
balik adalah jurnal yang digunakan untuk memindahkan akun permanen ke akun
temporer. Bentuk jurnal ini merupakan kebalikan dari jurnal penyesuaian.
Akun-akun yang bersaldo debet dan kredit pada jurnal penyesuaian, akan dibalik
pada jurnal balik dengan jumlah yang sama, namun tidak merupakan suatu
keharusan dalam proses akuntansi bahwa setiap jurnal penyesuaian harus
dilakukan jurnal balik, jurnal penyesuaian yang perlu dibalik adalah jurnal
penyesuaian yang terdapat pada akun-akun tertentu atau pos-pos transitoris.
Laporan Keuangan Neraca
Akun-akun
dalam neraca diklasifikasikan dalam pos aktiva, utang dan modal. Akun aktiva
diklasifikasikan atas dasar cepat tidaknya masing-masing pos tersebut dijadikan
kas atau dipakai (atas dasar likuiditasnya). Demikian juga dengan akun utang,
Sedangkan akun modal disusun atas dasar historisnya, dengan demikian sebisa
mungkin akun modal harus menunjukkan beberapa modal asli (pribadi) dan berapa
yang berasal dari hasil kegiatan perusahaan.
Laporan Raba Rugi
Laporan Laba
Rugi adalah laporan yang menggambarkan kegiatan suatu perusahaan selama periode
tertentu. Kegiatan tersebut digambarkan dalam akun-akun pendapatan dan biaya.
Pengertian pendapatan dan biaya tidak sama dengan penerimaan kas dan
pengeluaran kas.
Pendapatan
dapat dibedakan menjadi dua bagian utama yaitu; pendapatan usaha yang berasal
dari kegiatan pokok perusahaan dan pendapatan non usaha yang merupakan hasil
sampingan perusahaan, bersifat insidental. Demikian juga dengan biaya, biaya
dibedakan menjadi biaya usaha dan biaya non usaha.
Dalam
perusahaan dagang selain terdapat biaya usaha dan biaya non usaha terdapat akun
harga pokok penjualan yang merupakan harga pokok dari barang dagangan yang
telah terjual.
Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan
modal merupakan penghubung laporan laba rugi dan neraca, dan kedudukannya
adalah sama penting dengan kedua laporan lainnya. Laporan perubahan modal
memuat ringkasan sebab-sebab perubahan modal yang timbul akibat transaksi
operasi dan transaksi modal. Ada kemungkinan laporan ini memuat perubahan yang
disebabkan karena koreksi.
Dalam
menyusun laporan perubahan modal perlu diingat bentuk perusahaan, karena bentuk
laporan tergantung pada bentuk perusahaan.
Laporan Arus Kas (cash flow)
Laporan arus
kas merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan
pengeluaran kas selama periode tertentu. Informasi arus kas suatu perusahaan
berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai
kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
Tujuan
laporan arus kas adalah memberikan informasi historis mengenai perubahan kas
dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan
kas berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas pendanaan (financing) dan
aktivitas investasi selama satu periode akuntansi.
- Setara Kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
- Aktivitas Operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
- Aktivitas Investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas
- Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komponen modal dan pinjaman perusahaan.
Perusahaan Dagang
Perusahaan
dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jual beli barang.
Perusahaan membeli barang untuk dijual kembali dalam bentuk semula tanpa
mengalami pengolahan. Perusahaan dagang dapat berupa toko, penyalur tunggal,
agen penjualan, distributor dan sejenisnya. Karakteristik utama perusahaan
dagang adalah bahwa pada peristiwa penjualan terjadi penyerahan barang yang
didalamnya memuat jumlah rupiah disebut harga pokok penjualan.
Pendapatan
utama perusahaan dagang adalah berasal dari penjualan barang sehingga rekening
penjualan digunakan sebagai ganti rekening Pendapatan. Juga Piutang Dagang dan
Utang Dagang. Di samping itu ada akun-akun khusus yang bersangkutan dengan
perusahaan dagang di samping Penjualan, antara lain yang terpenting adalah
Harga Pokok Penjualan, Pembelian, Retur dan Keringanan Penjualan, Retur dan
Keringanan Pembelian, Potongan Penjualan dan Potongan Pembelian. Potongan
pembelian ataupun potongan penjualan hendaknya tidak dikacaukan dengan
pengertian potongan harga (price/trade discount).
Ada akun
khusus menyebabkan Laporan laba-rugi perusahaan dagang juga berbeda dengan
laporan perusahaan dagang. Biaya dalam perusahaan dagang dibagi menjadi dua
kelompok yaitu biaya yang melekat pada barang dagangan yang terjual yang
disebut biaya operasi. Harga pokok penjualan sendiri sebenarnya merupakan biaya
operasi lainnya. Penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan merupakan
laba yang berasal dari penjualan yang dikenal dengan istilah laba kotor
penjualan.
Pada saat
terjadi penjualan sebenarnya terjadi dua peristiwa yaitu pertama terjadinya
pendapatan yang disebut penjualan yang mempunyai akibat menambah modal dan yang
kedua keluarnya barang dagangan sebagai harga pokok penjualan yang mempunyai
akibat mengurangi modal karena sifatnya sebagai biaya. Bila pada saat penjualan
keluarnya barang dagangan sebagai harga pokok tidak dihitung dan dicatat dan
baru akan dicatat pada akhir periode sebagai penyesuaian maka dikatakan bahwa
perusahaan menggunakan sistem persediaan fisik atau periodik (physical or periodical
inventory system). Sedangkan bilangan pada tiap kali terjadi penjualan harga
pokok barang yang ke luar dicatat maka dikatakan bahwa perusahaan menggunakan
sistem persediaan kontinyu atau buku/perpetual or book inventory system.
Jurnal Khusus
Pada umumnya
di dalam perusahaan terjadi transaksi rutin dan frekuensi terjadinya sangat
tinggi. Transaksi rutin ini biasanya meliputi: penjualan kredit, pembelian
kredit, penerimaan kas, pengeluaran kas dan sebagainya. Dengan buku jurnal dua
kolom ternyata pencatatan transaksi rutin menjadi tidak tepat dan praktis lagi
terutama dalam hal posting dari jurnal ke buku besar. Karena itu transaksi
rutin yang sering terjadi sebaiknya dicatat dalam buku jurnal tersendiri yang
disebut dengan buku jurnal khusus. Dengan adanya jurnal khusus maka biasanya
ada beberapa akun yang memerlukan perincian misalnya Piutang Dagang dan Utang
Dagang. Akun-akun untuk perincian ini membentuk satu buku besar tersendiri yang
disebut dengan buku besar pembantu, sedangkan buku besar yang akan digunakan
dalam menyusun daftar saldo disebut dengan buku besar umum.
- Jurnal Penjualan (PN)
- Jurnal Penjualan (PB)
- Jurnal Penerimaan Kas (KM)
- Jurnal Pengeluaran Kas (KK)
- Jurnal Retur Dan Keringanan Penjualan ( RN)
- Jurnal Retur dan Keringanan Pembelian ( RB)
Transaksi
yang tidak dapat dicacat dalam buku jurnal di atas akan dicatat dalam buku
Jurnal umum (UM) yang dapat merupakan buku jurnal biasa (dua kolom) atau
berkolom banyak (columnair journal).
Tentu saja
tiap perusahaan tidak harus menyediakan seluruh jurnal khusus di atas tetapi
harus disesuaikan dengan kebutuhan. Suatu perusahaan mungkin cukup mempunyai
satu jurnal yaitu jurnal umum saja karena transaksi yang terjadi masih
sederhana. Bila perusahaan makin maju dan transaksinya makin kompleks maka
mungkin diperlukan suatu jurnal khusus. Yang jelas adalah bahwa suatu
perusahaan selalu menyediakan jurnal umum. Adapun kombinasi jurnal yang dapat
digunakan oleh suatu perusahaan adalah sebagai berikut (bila sudah mulai
menggunakan jurnal khusus):
Tiap
perusahaan dapat memilih salah satu kombinasi dengan variasi bentuk jurnal
khusus yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan.
Tiap
perusahaan dapat memilih salah satu kombinasi dengan variasi bentuk jurnal
khusus yang disesuaikan dengan kombinasi perusahaan.
Pembentukan Persekutuan dan Pembagian Laba atau Rugi Persekutuan
Perbedaan
pokok antara perusahaan perseorangan dan persekutuan adalah dalam masalah
transaksi modal. Oleh karena persekutuan merupakan perusahaan milik beberapa
orang maka laba yang diperoleh juga harus dibagikan kepada seluruh pemilik. Ada
berbagai cara dalam pembagian laba atau rugi ini. Agar tidak menimbulkan
kesulitan di kemudian hari sebaiknya perjanjian pembagian laba harus diuraikan
dengan jelas dalam bentuk tertulis. Bila tidak ada perjanjian yang menyangkut
masalah pembagian laba atau rugi, maka dianggap pembagian laba atau rugi
dilakukan dengan perbandingan yang sama.
Bila
persekutuan dibentuk dari perusahaan yang sebelumnya sudah berjalan, biasanya
nilai buku aktiva dari perusahaan sebelumnya menjadi tidak relevan lagi. Oleh
karena itu pada umumnya nilai buku tersebut harus disesuaikan lebih dahulu.
Persekutuan cukup mencatat nilai aktiva yang baru (yang disetujui bersama),
tidak perlu memperhatikan harga perolehan aktiva ketika dulu dibeli oleh
perusahaan sebelum menjadi persekutuan. Harga perolehan aktiva bagi persekutuan
yaitu harga pada saat aktiva tersebut menjadi hak persekutuan.
- umur yang terbatas
- tanggung jawab anggota yang tidak terbatas
- pemilikan harta bersama
- partisipasi dalam pembagian laba atau rugi; dan
- perjanjian tertentu.
Akuntansi untuk Pembubaran Persekutuan dan Likuidasi Persekutuan
Salah satu
sifat utama dari bentuk organisasi persekutuan adalah usianya yang terbatas.
Setiap perubahan anggota persekutuan akan mengakibatkan pembubaran persekutuan.
Dengan demikian masuknya anggota sekutu baru, keluarnya anggota sekutu lama dan
meninggalnya salah seorang anggota persekutuan, akan membubarkan persekutuan
yang ada.
Perbedaan
cara penerimaan sekutu baru akan mengakibatkan perbedaan dalam akuntansi. Pada
cara pertama transaksi penerimaan sekutu baru hanya dilakukan dengan
memindahkan akun modal sekutu lama ke akun sekutu baru. Dengan demikian tidak
terjadi perubahan struktur aktiva maupun struktur modal. Pada cara kedua
persekutuan akan mencatat penambahan aktiva dan penambahan modal. Jumlah aktiva
yang dicatat tidak harus sama dengan jumlah modal sekutu baru. Adakalanya
setoran modal dicatat lebih rendah atau lebih tinggi sehingga menimbulkan goodwill
yang akan diberikan kepada sekutu lama atau sekutu yang baru masuk. Umumnya
bila persekutuan akan menerima anggota baru diadakan penyesuaian lebih dahulu
terhadap akun-akun yang ada. Sehingga buku besarnya dapat mencerminkan harga
aktiva secara lebih layak. Laba atau rugi yang timbul karena adanya penilaian
kembali ini kemudian akan dibagikan kepada para sekutu lama.
Bila
persekutuan mau menghentikan kegiatannya, maka biasanya akan menjual seluruh
aktivanya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pembagian kekayaan kepada para
anggotanya. Proses pembubaran perusahaan ini dikenal dengan proses likuidasi.
Adapun langkah-langkah dalam proses likuidasi adalah:
- menyesuaikan dan menutup buku-buku yang ada;
- menjual seluruh aktiva nonkas (realisasi);
- melunasi seluruh utang perusahaan;
- mengembalikan modal kepada para sekutu.
Oleh
karena tanggung jawab anggota persekutuan tidak terbatas maka bila ada salah
seorang anggota sekutu yang modalnya negatif mereka tetap harus menutup jumlah
modal yang negatif tersebut. Seandainya sekutu tersebut dalam keadaan bangkrut,
maka sekutu yang masih mampu harus menanggung defisit sekutu tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar